Puisi Minimalis

Kulacurkan sastra,

di semak-semak kemunafikan,

gelap bertudung narsisme,

memperdaya logika naif,

mengurai syahwat terselubung,

 

Adakah pencerahan,

ketika penaku lantang bicara,

mengelabuhi kejujuran nurani,

meledakkan sebongkah ambisi,

dan kelekatanku pada gebyar dunia.

 

Jika sesal adalah akibat,

adakah sebab yang jadi penyebab,

tetap tak kutemukan jawaban,

hingga tertulis puisi minimalis,

di antara keinginan yang maksimalis.

 

8 responses to “Puisi Minimalis

  1. Aku tahu.. bahwa pena itu akan selalu berbicara dengan lantang

  2. tetep bagus walo minimalis…

  3. Emang apa keinginan minimalis itu, Kak??

  4. wah, puisi-nya bergenre properti juga:)
    udah ada yang bergaya spanyol? hehe

    nice poem lo

Tinggalkan Balasan ke mas gurit Batalkan balasan