Kemudian daripada itu,
kau pasti takkan pernah tahu,
apa yang akan terjadi nanti,
walau rencana kau susun rapi.
Kepastian tidak di tanganmu,
karena kau bukanlah penentu,
jatuh bangun dengan bersaing,
hanyalah berebut tulang kering.
Jika jiwa tak bisa dikuasai,
apapun takkan memuaskanmu,
seperti menara di atas bukit,
ingin meluncur lagi ke langit.
Tiada waktu untuk berhenti,
hanyut dalam deras mimpimu,
menumpuk segudang asa,
tanpa mengenal jati diri.
Kemudian daripada itu,
hanya itu yang kau pikirkan,
ketakutanmu akan kekurangan,
sesungguhnya sebuah kebodohan.
sebuah puisi selalu ada maksud dan tujuan dan seorang pembuat puisi mempunyai imajinasi yang baik.salam sehat selalu
makasih kawan………mudah2an kita punya imajinasi yg makin baik 🙂
yeSS truz berkarya kawan…
SLm prsbtan..
makasih nizwa… salam persahabatan jg 🙂